Filosofi "Paku" dalam Organisasi
Hai sahabat !
Sembari menunggu sambungan cerita "Setengah Hati yang Hilang Part 1", aina mau cerita soal filosofi "Paku" nih.. :v
Penasaran kenapa harus paku si dalam organisasi? Yok langsung saja baca celotehan yang insya allah bermanfaat buat memotivasi sahabat semua. Aamiin..
Sebelum kita bahas soal organisasi, unsur apakah yang ada dalam organisasi? Aina sebutkan ya. Biasanya dalam organisasi ada ketua, sekretaris, bendahara, wakil ketua dan anggota-anggotanya. Organisasi adalah suatu wadah bagi sekumpulan orang yang memiliki tujuan sama. Apakah sahabat sudah berorganisasi? Coba sebutkan di kolom komentar biar kita sama-sama kenal organisasi apa sih yang sudah membuatmu nyaman berproses?
Organisasi memiliki kesuksesan dan hambatan yang berbeda. Sebuah organisasi sukses jalan bersama dilandasi oleh rasa persatuan antar anggotanya. Nah, orang yang menjadi penggerak persatuan dalam organisasi ini ialah ketua. Sosok ketua dalam organisasi mampu mempersatukan anggotanya tanpa membeda-bedakan jenis kelamin, warna kulit, dan kemampuannya. Dengan rasa persatuan antar anggota yang memiliki tujuan sama sebuah organisasi akan lancar dalam prosesnya. Dari berbagai macam karakter anggota, seorang ketua mampu menyatukan dengan ikatan organisasi tersebut.
Nah, kemudian di mana sih letaknya "paku" dalam organisasi?
Sahabat tentunya sudah bisa menebak ya 'paku' itu apa? Paku dalam organisasi adalah alat seorang ketua untuk menyatukan anggota dalam organisasi. Para ketua-ketua harus pahami soal rasa persatuan. Sebenarnya aina punya banyak filosofi terkait 'persatuan', namun aina ambil 'paku' karena aina kemarin-kemarin baru saja dapet wejangan dari salah seorang kiai dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW.
Fungsi paku untuk menyatukan beberapa media contohnya lempengan kayu yang akan dibuat almari. Nah, di ibaratkan ya sahabat semua, anggota dalam organisasi itu lah lempeng kayunya. Kemudian si ketua menggunakan palunya untuk memukul paku agar lempengan kayu itu bersatu. Akibat berbagai tempaan dan pukulan dari sang ketua atau di sini ibaratnya 'palu', maka beberapa lempengan kayu yang tadinya terpisah akhirnya terbentuk menjadi almari.
Tempaan dan pukulan yang dimaksud adalah ketua mampu membenturkan semangat dari para anggotanya untuk bersatu maju bersama. Proses tempaan itulah yang akhirnya membentuk sebuah almari, yang dalam hal ini almari ibaratnya organisasi. Almari adalah sebuah wadah untuk menyimpan barang. Begitulah organisasi merupakan wadah untuk menyimpan kenangan berproses bersama. Eaa.. Wkwk. Makanya ya sahabat, jika ada perintah atau masukan dari ketua terimalah selagi itu bisa menjadikan organisasimu lebih baik. Jika tempaan itu sahabat tolak, akan susah bersatu dengan lempengan kayu yang lain. Ada kan tuh dalam ikrar kalian "Tidak patuh pada pimpinan adalah sebuah pengkhianatan". Nah lho, jangan sampai berkhianat ya. Bicarakan baik-baik jika tempaan dan pukulan itu kurang baik bagi diri kalian sahabat. Rasa persatuan juga diperkuat karena adanya musyawarah mufakat.
Selain paku yang berfungsi menyatukan, benda ini juga ditempatkan pada posisinya. Paku akan di pukul pada sebelah lempengan yang mana, apakah pojok kiri, kanan, atau tengah. Begitu pula ketua, dia harus bisa menempatkan paku itu untuk di tempakan di daerah yang mana. Tidak semua anggota memiliki karakter yang sama, ibaratnya lempengan kayu ada yang keras dan ada yang lunak. Ketua perlu memperhatikan posisi anggotanya agar tempaan dan pukulan itu sesuai. Jika sudah demikian, sebuah almari yang cantik akan terbentuk dan menjadi wadah yang bermanfaat. Sama halnya organisasi, jika ketua mampu menyatukan anggotanya maka organisasi itu menjadi wadah yang cantik dan bermanfaat.
Mungkin dari penjelasan filosofi itu, ada sahabat yang akhirnya mikir, "kok jadi ketua berat banget ya?". Ehm.. Aina tidak berkata demikian. Tidak ada yang berat jika dilakukan bersama-sama. Semua akan ringan jika seluruh anggotanya bekerjasama. Sok atuh, jalan bareng, berproses bareng, semua bisa kok asalkan sahabat ada rasa kesalingan sesama anggota organisasi. Satu lagi, jangan sepelekan berproses dalam organisasi, justru di situlah tempatmu bisa berbagi. Dan juga di organisasi sahabat harus pandai mengatur waktunya ya antara kuliah, keluarga, dan kegiatan-kegiatannya. Semangat berproses sahabat.
Sudah dulu ya, jika ada kritik saran silakan kirim ke gmail Aina (maulinaihza@gmail.com). Dan jangan lupa komentar, konten tulisan apa yang baiknya Aina tulis dalam blog ini selanjutnya? :)
0 Response to "Filosofi "Paku" dalam Organisasi"
Post a Comment