Sebelum Dipetik, Kamu Adalah Bunga Yang Bernilai

Ketika mata ini tertuju pada suatu objek indah yakni bunga, pikiran juga otomatis mendeskripsikan mereka. Anatomi bunga terdiri atas mahkota, kelopak, putik, dan benang sari. Mereka beraneka ragam warna serta bentuknya. Bunga menjadi versi terbaik terhadap dirinya sendiri. Mereka hidup di tempat yang berbeda-beda dan berasal dari pohon berbeda pula. Banyak manusia yang ingin memilikinya karena keindahannya. Namun sebelum dipetik, bunga memiliki nilai tersendiri. 

Perbedaan bentuk serta warna memperlihatkan keunikan masing-masing. Apapun jenisnya bunga tetaplah bunga yang indah. Betapa indahnya bunga warna-warni di taman, namun keindahan itu hanya dapat dirasakan oleh mereka yang menghargai perbedaan. Setiap bunga pasti memiliki nilai tersendiri untuk membuat mereka berharga. Bunga dapat membuat penghargaan terhadap diri sendiri dengan mempertahankan nilai yang mereka punya. 

Bagi saya, bunga ibaratnya perempuan. Setiap kali melihatnya seperti melihat berbagai versi karakter perempuan. Itu mengapa setiap kali saya menemukan bunga selalu saya abadikan lewat foto. Entah mengapa juga hampir semua perempuan menyukai bunga. Dibandingkan dengan laki-laki, biasanya bunga lebih diminati oleh perempuan. Mungkin fitrah mereka terhubung dengan bunga. 

Sesuai dengan topik kali ini yaitu, 'Sebelum Dipetik, Kamu Adalah Bunga Yang Bernilai'. Setiap perempuan tumbuh menjadi manusia seutuhnya dan memiliki nilai yang khas di setiap karakter serta kepribadian masing-masing. Terbentuknya nilai perempuan berasal dari pengalaman-pengalaman panjangnya, baik secara biologis maupun sosiologis. Mengutip pesan dari Mbak Kalis Mardiasih yang relate dengan topik kali ini, "Sebelum menikah, kamu adalah perempuan bahagia, berani dengan cita-cita, dan segala yang membuatmu mencintai hidup. Pastikan datangnya seorang lelaki tak mengubah itu semua dan kehadiranmu membuatnya bermakna."

0 Response to "Sebelum Dipetik, Kamu Adalah Bunga Yang Bernilai"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel